Kelangkaan bisa terjadi pada apa saja, tidak terkecuali terhadap barang elektronika. Penyebabnya bisa karena pabriknya memproduksi tidak terlalu banyak, karena bahan bakunya, ataupun juga karena bencana alam.
Semenjak terjadinya gempa di Jepang beberapa waktu yang lalu, berakibat pada kelangkaan khususnya pada barang-barang elektronika.
Serangkaian pemadaman listrik yang akan mulai bergulir melalui sebagian besar wilayah di bagian timur Jepang, dipastikan akan menganggu sejumlah produksi barang eletronik ke sejumlah negara.
Pemadam ini sengaja dilakukan, menyusul rusaknya dua reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, karena diterjang Tsunami. Akibatnya, Tokyo Electric Power telah kehilangan sekitar 27 persen dari kapasitas generasi listrik dan akan kekurangan kebutuhan sekitar 10 juta kilowatt.
Pemadaman akan mempengaruhi daerah-daerah terpencil di Tokyo dan daerah sekitarnya, tetapi tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pusat Tokyo.
Sementara permintaan barang-barang elektronika yang terus berjalan, perusahaan-perusahaan elektronika di Jepang belum tahu kapan akan kembalinormal memproduksi barang-barangnya.
Beberapa perusahaan elektronik yang memiliki pabrik di wilayah tersebut dan mereka sudah offline sejak Jumat silam, dan ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kelangkaan barang elektronika.
Beberapa perusahaan elektronik yang memiliki pabrik di wilayah tersebut dan mereka sudah offline sejak Jumat silam, dan ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kelangkaan barang elektronika.
"Ini adalah krisis terburuk dalam sejarah 65 tahun sesudah perang Jepang," kata Perdana Menteri Naoto Kan dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan televisi.
Kerusakan itu akan terus mengganggu rantai manufaktur dan juga keterbatasan bagi dunia lebih lama dari perkiraan banyak orang.Jepang memproduksi seperlima dari produksi semikonduktor dunia termasuk 40 persen dari produksi chip memory flash yang banyak digunakan untuk pembuatan smartphone, komputer tablet, dan komputer.
Jika gangguan terhadap pengiriman komponen semikonduktor ini berlangsung hanya dalam dua minggu, maka akan menyebabkan terganggunya harga dan terjadinya kelangkaan hingga catur wulan ketiga.
Sementara Canon Inc menginformasikan belum bisa melanjutkan proses produksi pada tiga pabrik yang memproduksi peralatan kantor dan lensa ke beberapa Negara-negara di dunia yang digunakan dalam perangkat audio visual pekan ini.
Sementara itu imbasnya di Indonesia sendiri mungkin bisa lebih dari 40%, mengingat pasokan barang-barang elektronika yang ada di Indonesia di dominasi oleh pabrikan-pabrikan yang berasal dari Jepang seperti Televisi, DVD Player, Kipas angin, dll. Mungkin kelangkaannya sudah mulai terasa, dengan terbatasnya penjualan barang-barang elektronik di sekitar kita.
Jadi, jika terjadi kelangkaan barang elektronika seperti ini, mungkin sudah tidak aneh lagi, mengingat barang elektronika sekarang sudah menjadi barang yang di kategorikan sebagai barang sekunder.
Sumber Referensi:
http://www.kabarsaham.com/2011/harga-produk-elektronik-naik-terimbas-gempa-jepang.html
No comments:
Post a Comment